Senin, 13 Agustus 2012

Resensi Rumah Lentera


Judul Novel          :  Rumah Lentera
Terbit                  :  2 Februaru 2012
Penulis                  :  Neni Jahar
Jumlah Halaman     :  256
Penerbit                :  Gramedia Pustaka Utama 

              Buku novel keduanya yang berjudul Rumah Lentera telah terbit pada bulan Februari 2012, jarak antara buku novelnya yang pertama cukup jauh. Buku pertamanya berjudul Finding Reality yang diterbitkan di Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2009. Masih sama dengan novelnya yang pertama yaitu menggunakan pemeran utamanya seorang gadis remaja, tetapi isi cerita disini memiliki konflik utama pada kehidupan di keluarganya. Nama lengkap sang pengarang adalah Nurhaeni Jaharuddin, yang sekarang tinggal di Makassar.                                           
             Rumah Lentera karya Neni Jahar ini mengisahkan tentang Vien dalam perjalanan mencari jatidiri. Vien adalah anak kuliahan fakultas kimia yang memiliki kakak dan adik laki-laki. Ega adalah pacarnya yang selama setahun itu selalu menemani Vien. Hari-harinya yang dipenuhi dengan pertengkaran-pertengkaran yang hebat dengan saudara laki-lakinya sendiri yaitu kakak yang selalu melindunginya, tapi menurut Vien kakaknya sekarang berubah drastis setelah Vien berpacaran dengan Ega. Menurut Vien kakaknya sudah tidak sayang lagi dengannya sedangkan menurut kakaknya yang berubah bukanlah dia melainkan Vien karena dia menjadi berubah sebagai anak pembangkang juga kurang ajar setelah bergaul dan berpacaran dengan Ega.
 
            Semua pertengkaran yang mewarnai kehidupannya membuat Vien menyerah. Ia butuh keteanagan, ia tidak mau selalu disalahkan sebagai anak kuarang ajar dan tidak mau pacarnya Ega selalu dibawa-bawa dalam masalahnya. Betapa kecewanya Vien terhadap kakaknya yang selalu membawa Ega pacarnya pada topik pertengkarannya dengan kakak satu-satunya itu, hingga ia memustuskan untuk pergi meninggalkan rumah.

Kejadian itu dapat dilihat ketika kakaknya berkata pada Vien, “Liat diri kamu sekarang! Sejak kamu jalan sama cowok brengsek itu, kata-kata yang cocok buat kamu cuma ‘acak-acakan’ dan ‘berantakan’! perlu kakak jelasin lagi pelajaran yang kamu dapat dari pacar tersayang itu? Yang diajarin ke kamu cuma pulang larut malam atau malah pulang ‘subuh’, bangun pas orang-orang udah pada mau beraktivitas! Gelar apa yang bisa dikasih ke pacarmu itu kalo bukan ‘cowok brengsek’?”

Namun semuanya menjadi berubah ketika Vien menemukan Rumah Lentera serta para penghuninya yang unik. Di rumah itu ia mendapatkan pelajaran yang sangat banyak dan berharga, ia dapat menemukan arti sebuah persahabatan, kehangatan keularga, kerjasama dan kepedulian pada setiap orang. Dan mulai saat itu untuk pertama kalinya ia brubah menjadi rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya dan mengerjakan ulangan dengan santai tanpa menyontek. Serta satu lagi yang tidak ketinggalan dalam cerita ini, bahwa ia bertemu lagi dengan Edry teman  SMAnya dulu dan bukan cuman itu, Edry adalah cinta pertamanya.

Namun semua hari-hari menyenangkan Vien di Rumah Lentera itu tidak lama dan harus ditinggalkannya. Ia harus kembali kekehidupan awalnya, harus menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dihindarinya. Ia juga harus menghadapi keluarga, sahabat, Ega pacarnya dan Edry cinta pertamanya. Apa yang harus dilakukan Vien agar masalahnya terselesaikan dengan rapi?

Buku yang menceritakan tentang mencari jatidiri ini sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja sebagai referensi mereka dalam menjalani kehidupan dan memilih  suatu hal yang baik untuk dikemudian harinya. Bukan hanya ceritanya yang bagus tetapi juga bahasanya yang tergolong informal dan mengandung bahasa teenlit-style yang membuat para pembaca remaja tidak bosan ketika sedang membaca dan memahami novel Rumah Lentera tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar