Oleh Aisyah Rossandy R.
Judul
Novel : Putri Raja Cilik (A Little Princess)
Tahun
: November 2010
Penulis : Frances Hodgson Burnett
Jumlah
Halaman : 312
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Seorang
dramawan Inggris dan penulis yang cukup terkenal, Frances Eliza Hodgson Burnett
lahir pada 24 November 1849 dan tinggal di Chettham Hill, Manchaster. Beliau
memiliki lebih dari 20 buku yang telah diterbitkan dan beberapa cerita
anak-anaknya yang kemudian diangkat menjadi novel terkenal. Buku terkenalnya
adalah The Secret Garden yang mendapat penghargaan Shelf Carroll Lewis pada
tahun 1959, Little Lord Fauntleroy dan A little Princess. Seperti biasa isi
dari tema buku-buku beliau adalah tentang suatu masalah dikehidupan nyata, agar
para pembaca mengetahui cara menghargai kehidupan masing-masing dan mengagumi
kehidupan yang ada di sekitar.
Putri
Raja Cilik karya Frances Hodgson Burnett menceritakan lika-liku kehidupan
seorang anak bernama Sara Crew, putri dari Ralph Crew yang yang lahir dan
tumbuh besar di India hingga usia 7 tahun, kemudian dikirim ke London untuk
bersekolah. Ayah Sara bukanlah seorang raja tetapi seorang kapten yang kaya
raya dan sedang dalam tugas di India. Ia sangat menyayangi putri semata wayangnya, menurutnya Sara adalah harta yang tak
ternilai harganya. Sedangkan ibunya seorang wanita asal Perancis telah lama meninggal
saat Sara lahir.
Tak lupa sebuah boneka besar
tapi tidak terlalu besar yang selalu dapat dibawa-bawa dan menemani hari-hari Sara
di asrama Sekolah Miss Minchin. Rambutnya yang keriting keemasan, memiliki mata
yang dalam, jernih, abu-abu kebiruan, dengan bulu mata asli, boneka itu bernama
Emily. Boneka yang diberikan ayahnya kepada putri kesayangannya itu.
Sara adalah gadis kecil yang
memiliki daya khayal yang sangat tinggi, salah satunya ia dapat membayangkan
betapa indahnya apabila Emely bisa mendengar dan memahami Sara.
Jika kalian memiliki seorang ayah yang tahu
segala sesuatu, bisa bicara tujuh bahasa dan memiliki ribuan jilid buku yang
sepertinya dia sangat hafal diluar kepala. Itulah Kapten Crew yaitu seorang
ayah yang tampan dan pintar serta menyanyangi si gadis kecilnya yang manis dan
pintar dalam segala hal seperti ayahnya, sehingga apapun yang diinginkan
putrinya pasti diberikan seperti buku-buku serta boneka kesanyangannya Emely.
Sebaliknya, Sara juga sangat menyayangi ayahnya, “Aku mencintai ayahku lebih
dari apapun yang ada di dunia dikalikan sepuluh.”
Tak
hanya pintar dan manis, ia juga gadis yang ramah, tulus dan tidak sombong
walaupun ia memiliki segala-galanya, “Tapi kalau kau memberi tahuku kapan kau
datang untuk merapikan kamar-kamarku, maka aku akan berusaha berada disini dan
menuturkan cerita itu sepotong demi sepotong untukmu setiap hari, sampai
selesai. Cerita itu sangat panjang karena aku suka menambah-namabahkan kisah
baru didalamnya.” Dalam cuplikan ini Sara memperbolehkan pembantu cilik berada
di kamarnya yang indah dan berbagi cerita kepadanya.
Kehidupan
Sara yang sangat bahagia bergelimpang harta, berubah 180 derjat saat mendengar
kabar mengejutkan bahwa ayahnya telah meninggal di India dan tidak meninggalkan
warisan sesenpun untuk Sara. Mulai saat itu kesulitan-kesulitan terus berdatang
menimpanya, ia hanya dapat menerima dan terus bertahan menghadapi masa-masa
yang berat dalam hidupnya itu.
Novel
yang menghadirkan suasana menyenangkan tai juga suasana yang mengharu biru
ketika terdapat kesalahpahaman ini dapat dibaca oleh anak-anak hingga remaja
karena ceritanya yang bagus sekali. Novel ini memiliki 19 bagian yang juga
memiliki judul pada setiap bagiannya, agar pembaca juga tidak terlalu malas
atau membosankan ketika membacanya.
Isi
novel yang dituangkan dalam bentuk sejarah atau klasik ini sangat menarik
pembaca untuk membacanya. Bukan hanya itu bahasa penerjemahannya juga sangat
baik karena dapat mudah dicerna pembaca ketika sedang membaca. Karena biasanya
dibeberapa novel terjemahan kurang memperhatikan bahasanya, biasanya hanya
langsung diterjemahkan dan tidak ditata rapi dalam bahasa Indonesia.